|
Sunday, April 22, 2007 |
Antara Aku dan Hatiku
|
Saat mata mulai menggelap, saat jantung hampir tak berdetak, dan saat telinga mulai rabun akan suara, mulai terdengar suara tak bersosok yang sedikit mengganggu tapi sudah biasa. Saling bertutur kata dan mulai bersabda.
Aku : Wahai hatiku, Apa kau tau apa yang sedang aku pikirkan tentang Dia? Hatiku : Dia, Dia yang mana? Aku : Ah kau pura-pura tak merasa saja. Dia yang sekarang ada padamu. Hatiku : Iya....iya...aku mengerti. Trus? Aku : Taukah kau kalau aku inginkan Dia. Dia tuh bagai bidadari yang turun dari kayangan. Dia seperti embun yang siap menyejukkan di setiap pagi-pagiku, seperti lilin yang menghangatkanku di setiap dinginku. Hatiku : Menghangatkanmu? Bukannya Dia yang sering membuatmu terbakar? Dia yang selalu membuatmu terbakar dengan api cemburunya Aku : Iya...iya... aku tau, tapi untuk Dia akan kuberikan semuanya. Akan kulakukan apa saja untuknya. Bahkan jika harus membunuhmu. Hatiku : Dasar bodoh! Taukah kau buta tuli?
Tak lama kemudian sosok suara tak bertuan tersebut segera menghilang dan kupikir haruskah aku terpengaruh olehnya atau kuanggap sebagai angin malam saja. Ah tak taulah. Biarlah....... |
posted by neus4 @ 8:54 PM |
|
|
|
|
Tentang Kami |
Tempat Berbagi Cerita Suka & Duka
Tempat Merubah yang Minus jadi Plus
Tempat Menciptakan Senyum & Tawa
Tempat Melepaskan Segala Perasaan
for me...for you...for us...
Feb 05
|
Belajar Nulis |
|
Yang Dulu |
|
Jam Dinding |
|
Link Logo |
|
Masuk Blogger |
|
Kata Kamu |
|
Album Photo |
|
Temen-Temen |
|
Keluarga Neus4 |
|
Jangan Copy-Paste |
|
Music Oleh |
|
TheVisitors |
|
Hari Ini |
|
|